9/28/2020

Sistem Grounding Pada Power Amplifier

 Sistem grounding pada power amplifier berfungsi sebagai titik netral untuk meredam perbedaan potensial antara rangkaian satu dengan rangkaian yang lainnya. Perbedaan potensial antara rangkaian ini akan mengakibatkan cacat pada penguatan power amplifier, dimana perbedaan potensial akan diperbesar dan keluar melalui lound speaker yang sering kita sebut sebagai noise.

Sistem grounding pada power amplifier terlihat begitu mudah untuk dipelajari namun pada prakteknya tidak semudah itu. Untuk mempelajari sistem grounding pada power amplifier kita harus mampu memvisualisasikan aliran elekron didalam sebuah penghantar.

Kesalahan Yang Sering Terjadi Pada Penerapan Sistem Grounding Power Amplifier

Kesalahan kecil yang sering terjadi namun berakibat fatal adalah mengabaikan resistansi kabel atau penghantar terutama kabel ground. Perbedaan resistansi pada kabel ground akan mengakibatkan power amplifier salah dalam membaca titik nol sebagai nilai reverensi pada input, dengan demikian kesalahan akan diperbesar dan keluar melalui lound speaker sebagai noise. 

Untuk menghindarinya dibutuhkan kabel ground yang besar meskipun hanya untuk supply tone control, karena kabel yang besar memiliki resistansi lebih kecil dari pada kabel kecil. Seberapa besar kabel yang dibutuhkan.? Semakin besar kabel maka semakin baik. Tapi tidak perlu juga pakai kabel SUTET untuk tune control.

Usahakan tidak ada ground ganda yang melalui penghantar yang berbeda, agar mudah dipahami perhatikan gambar berikut :

Kesalahan grounding power amplifier

Dari gambar diatas terlihat kesalahan grounding ada pada ground C seharusnya ground C tidak perlu lagi dibuat karena driver power sudah mendapat ground dari power supply, Kenapa demikian..? Bukankah itu sama-sama jalur ground..? Justru karena itu driver power jadi memiliki dua titik ground. Dua titik ground ini jelas sangat berbeda meskipun berasal dari power supply yang sama sebab ground melalui dua penghantar yang memiliki perbedaan resistansi.

Ground C digunakan apabila tune control menggunakan power supply terpisah berguna untuk menyatukan titik nol tone control dan driver power.

Grounding Pada Box Power amplifier

Grounding pada box power amplifier berfungsi sebagai peredam gangguan sinyal palsu, menetralisir perbedaan potensial internal maupun eksternal.

Box power amplifier umumnya terbuat dari logam yang bersifat penghantar tanpa adanya sistem grounding pada box tentu akan sangat mudah sekali mendapat gangguan baik gangguan dari dalam maupun gangguan dari luar. 

Contoh gangguan dari dalam adalah kebocoran tegangan dari rangkaian menuju box meskipun sangat kecil namun ini akan diteruskan melalui PCB, spacer, potensio, dan apapun yang menempel pada box. Meskipun PCB, spacer, dan potensio memiliki resistansi yang besar tetap akan mengalirkan tegangan walau hanya kecil, buktinya adalah suara dengung saat potensio disentuh. Kebocoran-kebocoran kecil seperti ini akan diperbesar oleh power amplifier. Untuk itu diperlukan ground pada box yang diambil dari ground power supply untuk menetralisir gangguan tersebut.

Contoh gangguan dari luar adalah petir, sinyal HP perbedaan potensial ground power supply terhadap tanah, dan semacamnya. Untuk mengatasinya cukup pasang kabel pada box lalu ditancapkan ke tanah. Gunakan kabel sebesar mungkin dan tancapkan sedalam mungkin.

Contoh Grounding Power Amplifier Yang Baik dan Benar

Syarat-syarat grounding yang baik :

  • grounding saling terhubung antara rangkaian satu dengan yang lainnya, namun hanya melalui satu jalur.
  • Ground terpisah untuk fan/kipas, speaker protektor, dan aksesotis lain yang tidak ada hubungan dengan pengolah suara
  • Grounding harus menggunakan kabel sebesar mungkin, meskipun hanya untuk supply tune control atau giga bass.
  • Gunakan kabel grounding sependek mungkin.
  • Semua grounding diambil dari titik terdekat power supply.

Berikut adalah contoh gambar grounding yang baik menurut pengalaman saya dalam merakit atau memperbaiki power amplifier.

Sistem Grounding Pada Power Amplifier
Grounding dengan power supply tunggal

Ground hanya ada pada supply tegangan, sedangkan input power amplifier dan output tone control tidak perlu dipasang.

Sistem Grounding Pada Power Amplifier
Grounding dengan power supply terpisah

Ground pada input power amplifier dan output tone control dipasang untuk menyatukan titik nol kedua power supply.

Dimikian pengalaman saya dalam menerapkan sistem grounding pada power amplifier semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ada yang kurang jelas, silahkan ditanyakan pada kolom komentar dengan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti. Kami akan berusaha secepat mungkin merespon komentar anda.